Selasa, 08 Juni 2010

perjalanan part I

sebuah perjalan tentunya tidak perlu kita gambarkan dengan sesuatu yang berabau journey atau trip ke suatu daerah...
dalam hidup pun ada yang namanya perjalanan...sebuah proses menuju kehidupan selanjutnya..
dalam perjalanan hidup ada kalanya kita berjalan, berlari, dan melompat.... bahkan ketika kita melompat terlalu tinggi pun kita bisa terjatuh yang rasanya bisa menimbulkan sakit yang luar biasa...
tapi bagaimana rasa sakit itu mampu membuat kita belajar untuk menghindari lobang, melihat jalan yang benar...ingat jalan yang benar bukan jalan yang lurus,,,
karena bagiku jalan yang lurus pun belum tentu benar..
jalan berkelok membuat hidup kita terasa lebih berwarna dan berasa..ingat guys..life is never flat..
tapi bagaimana pun untuk sebagaian orang berjalan pada jalan yang lurus dan tanpa genangan air akan menjadi pilihan utama yang membahagiakan..

sekali lagi,,,sekian kali aku menulis,,pasti ada kegundahan tentang pilihan perjalan hidup saya,,,
dan selalu hingga saat ini selalu bertanya,,siapa saya,,untuk apa saya,,,

belakangan ini banyak hal yang membuat saya merasa kecil di mata tuhan, keluarga maupun lingkungan sekitar..
banyak hal yang tidak saya syukuri,,,
membuat saya tertegun sekian jam yang lalu...
ketika saya berkomentar tentang serang mas2 dandan ala "distro" menggendong aseorang anak d kantin kampus yang diiringi dengan hentakan musik yang tidak bisa dibilang pelan.
dengan sebatang rokok yang dihisapnya, kemudian segelas ice cappuccino di tangan kirinya,,tampak si mas tersebut sulit mencari keseimbangan untuk memegang si balita yang hampir terjatuh...(secara refleks kutolong dengan menangkap si balita yang hampir jatuh)...ettzz malah menangis keras seolah berlomba dengan sound system d pojok ruangan..
dengan rasa penasaran (sumpah memang penasaran)... dan sedikit rasa terenyuh...aku pun bertanya pada mas itu...
"mas ini anak siapa?"...
"anak saya mbak"...jawabnya dengan senyum kecut..
.......
komentar yang saya keluarkan pada rekan sekerja mendapat jawaban yang cukup menohok..
yeah,,,gimana tidak menohok kalau dijawabnya dengan ungkapan diplomasi yang niatnya mungkin bijaksana....-------......
"..ya berarti dia sudah siap dengan semuanya ketika memilih untuk menikah muda...termasuk hal yang barusan,,,ngapain kita pusing.."
ya..ya..ya...

tapi tunggu...saya tidak sedikit pun pusing dan tidak ada niat untuk ikut campur,,hanya tidak bisa memahami cara berpikir orang2 yang demikian..
bagi saya...in gat bagi "saya"..
pernikahan adalah sebuah hal yang sangat sakaral dalam hidup...
dalam perjalanan hidup itu sendiri,,bagi saya pernikahan adalah rumah untuk singgah yang harus benar2 dipersiapkan dengan 1001% rencana...
bagaimana pula,,, satu hal yang tidak mungkin kita pungkiri, hindari dan wajib ada dalam sebuah perjalanan memrlukan modal untuk mengisi bahan bakar, membeli makanan, menyewa penginapan, serta beberapa kebuutuhan tak terduga seperti membeli cendera mata..

tapi mungkin saja saya yang terlalu normatif dan konserfatif yah...
yang menilai sebuah perjalan MELALUI KACAMATA SAYA saja....